KEGIATAN BELAJAR
KIMIA HIJAU / KIMIA BERKELANJUTAN

KIMIA HIJAU
Sebuah pabrik kimia di Kota Cilegon meledak dengan suara dan dentuman sangat keras. Asap hitam pekat, bau gas bahan alam yang menyengat benar-benar membuat masyarakat tidak nyaman. Penduduk setempat yang mengeluh sakit mata dan sulit bernapas setelah mendengar ledakan. Akibatnya, warga yang tidak jauh dari pabrik kima terpaksa harus mengungsi.
Bahan kimia yang mengalami kebocoran tersebut diduga formalin, dengan rumus kimia CH₂O. Menurut www.pom.go.id, 37% formalin dalam air dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam industri panel kayu seperti kayu lapis, papan partikel, papan serat berkerapatan sedang, perlengkapan rumah tangga, dan lem emulsi yang dapat digunakan secara luas diberbagai sektor industri. Sumber berita : https://kumparan.com/
Coba kalian bayangkan jika ledakan seperti itu sering terjadi maka bagaimana nasib bumi dan makhluk hidup yang ada didalamnya? Bagaimana keadaan masyarakat dan lingkungan (air, tanah, udara, tanaman, hewan) yang ada di sekitarnya? Masa depan bumi ditentukan dari sekarang. Badan dunia PBB mencanangkan salah satu program pembangunan berkelanjutan hingga tahum 2030 yaitu bagaimana lingkungan tetap aman dan lestari. Sebagai bagian dari masyarakat global kalian bisa berkontribusi menjaga bumi tetap lestari dimulai dari rumah. Apa dan bagaimana?
Pada bab ini kalian akan mengenal lebih jauh tentang kimia hijau atau green chemistry. Untuk selanjutnya istilah yang digunakan pada bab ini adalah kimia hijau.
Pengertian Kimia Hijau
Kimia hijau (Green Chemistry) merupakan pendekatan untuk mengatasi masalah lingkungan yang menganjurkan desain produk dan proses kimia untuk mengurangi atau menghilangkan penggunaan dan pembentukan senyawa-senyawa berbahaya. Kimia hijau adalah kimia yang mengarahkan semua aktifitas pada pelestarian lingkungan.
Tahukah kalian bahwa aktifitas yang kita lakukan dan lingkungan disekitar kita selalu terkait dengan proses kimia yang melibatkan reaksi kimia. Sebagian besar dari kalian akan berpikir bahwa proses kimia itu menghasilkan hal-hal seperti suara ledakan yang cukup keras, gumpalan asap, nyala api, aroma yang menyengat, atau bahkan zat-zat yang beracun sehingga proses kimia cenderung dianggap berbahaya dan perlu dihindari. Mari kita simak terlebih dahulu contoh-cotoh proses kimia beserta reaksi kimia yang ada disekitar kita.
1. Fotosintesis
Persamaan reaksi kimia:
6CO₂ (g) + 6H₂O (l) ⟶ C₆H₁₂O₆ (s) + 6O₂
Reaksi fotosintesis yang dibantu oleh sinar UV memerlukan gas CO₂. Gas ini dikenal sebagai gas rumah kaca yang menyebabkan peningkatan suhu bumi, sehingga mampu mengurangi jumlah gas CO₂ serta turut mengurangi pemanasan global. Produk dari reaksi fotosintesis adalah glukosa (C₆H₁₂O₆) dan oksigen (O₂). Glukosa sebagai sumber energi bagi tanaman untuk bertumbuh sedangkan gas oksigen yang dihasilkan bermanfaat untuk kehidupan manusia dan hewan.
2. Pembakaran tidak sempurna
Persamaan reaksi kimia:
3CxHy (g) + (3/2x + 3/4y) O₂ (g) ⟶ xCO₂ (g) + 3/2y H₂O (l) + xCO (g) + xC (s)
Proses pembakaran sampah dilakukan di ruang terbuka artinya jumlah udara yang digunakan untuk membakar sampah terbatas. Salah satu komponen udara ialah gas oksigen (O₂). Jika jumlah udara terbatas maka jumlah gas O₂ juga akan berkurang, akibatnya pembakaran ini menghasilkan gas karbon monoksida (CO) dan padatan arang karbon (C) yang mencemari udara sekitar.
3. Perkaratan Besi
Persamaan reaksi kimia:
4Fe (s) + 3O₂ (g) + 2xH₂O (l) ⟶ 2Fe₂O₃.xH₂O
Jika beda yang dibuat dari besi (Fe) bereaksi dengan udara, semakin lama akan terjadi perkaratan (Fe₂O₃.xH₂O) sehingga benda akan mengalami kerusakan. Mengapa demikian? Karena udara mengandung gas oksigen (O₂) dan uap air (H₂O). Perkaratan ini ditandai dengan munculnya lapisan tipis berwarna merah kecoklatan pada permukaan benda.
4. Pemanggangan Roti
Persamaan reaksi kimia:
2NaHCO₃ (s) ⟶ Na₂CO₃ (s) + H₂O (l) + CO₂ (g)
Soda kue atau NaHCO₃ jika dipanaskan akan menghasilkan gas CO₂. Gas ini memberi tekanan pada dinding adonan roti sehingga membentuk rongga-rongga. Keadaan ini membuat roti mengembang dan menjadi lebih empuk.
Berdasarkan contoh-contoh tersebut, bagaimana pendapat Kalian mengenai proses dan reaksi kimia? Tulislah jawaban Kalian pada buku catatan Kalian masing-masing.
Ternyata proses kimia tidak selamanya menakutkan kita. Terdapat proses kimia yang baik, bermanfaat, dan aman bagi lingkungan. Proses kimia ini akan menjaga bumi kita tetap lestari, aman dan sejahtera, demikian pula lingkungan akan tetap terjaga. Proses kimia ini dikenal sebagai reaksi Kimia Hijau. Prinsip kimia hijau pertama kali dicetuskan oleh Paul Anastas pada tahun 1998 sebagai Father of Green Chemistry bersama John Warter. Untuk lebih memahami kimia hijau, kalian dapat jelajahi Activity 1.
Pentingnya Kimia Hijau
Kimia hijau atau kimia berkelanjutan memiliki peran penting dalam mewujudkan lingkungan agar tetap terjaga dan terhindar dari pemanasan global, bencana alam, dan terhindar dari paparan bahan kimia berbahaya. Dalam konsep kimia hijau atau kimia berkelanjutan, kita harus selalu memikirkan pilihan yang lebih aman dan lebih baik pada pilihan pada pilihan bahan kimia maupun proses kimia. Misalnya, mengganti gas pendingin CFC yang sifatnya dapat merusak lapisan ozon dengan gas yang lebih aman yaitu gas HCIFC dan gas HFC.
Mengurangi penggunaan bahan bakar bensin yang merupakan sumber polusi dengan bahan bakar pengganti bensin yang ramah lingkungan seperti:
- Biomass Methane (Diperoleh dari fermentasi biomassa pada pengolahan limbah makanan, lumpur limbah, sampah).
- Compressed Natural Gas (CNG) (Gas ini dibentuk dari metana yang disimpan dengan tekanan sangat tinggi).
- Ethanol (campuran etanol 10% dengan bensin 90% atau E10).
Prinsip Kimia Hijau
Kimia hijau bukan hanya terkait dengan penggunaan dan produksi bahan kimia yang aman saja. Prinsip kimia hijau dapat Kalian terapkan di rumah. Bahan kimia apa saja yang digunakan di rumah? Bagaimana cara Kalian menggunakannya? Bagaimana agar penggunaan bahan kimia di rumah dapat memberikan kontribusi terhadap prinsip kimia hijau? Menggunakan bahan kimia secukupnya, membuang bahan kimia pada tempatnya, menyimpan bahan kimia dengan cara yang benar, mengganti bahan kimia yang berbahaya dengan bahan alam yang lebih ramah lingkungan, serta menggunakan kembali bahan plastik merupakan wujud kontribusi Kalian terhadap prinsip kimia hijau.
Prinsip kimia hijau sangat memberikan kontribusi terhadap pelestarian lingkungan. Dalam aktivitas selanjutnya, Kalian akan merancang, mengembangkan, dan mempraktikkan prinsip yang lebih hijau untuk pelestarian lingkungan. Lakukan Activity 2 untuk mengenal prinsip kimia hijau. Analisis lebih dahulu ара dan bagaimana prinsip kimia hijau itu dengan mencermati infografis yang disajikan pada Gambar berikut:
Ada yang kurang jelas atau ada yang mau ditanyakan ? Silahkan dituliskan di kolom komentar di bawah atau bisa bertanya langsung lewat tombol chat di bawah 👇👇👇
Kembali ke
Komentar
Posting Komentar