Menganalisis Struktur Atom Berdasarkan Teori Mekanika Kuantum
Teori Atom Mekanika Kuantum
Teori Atom Mekanika Kuantum didasarkan pada dualisme sifat elektron yaitu sebagai gelombang dan sebagai partikel.
- Menurut de Broglie, cahaya dapat berperilaku sebagai materi dan berperilaku sebagai gelombang (dikenal dengan istilah dualisme gelombang partikel).
- Menurut Heisenberg, tidak mungkin menentukan kecepatan dan posisi elektron secara bersamaan, tetapi yang dapat ditentukan hanyalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti.
Erwin Schrodinger mengajukan teori yang disebut teori atom mekanika kuantum ”Kedudukan elektron dalam atom tidak dapat ditentukan dengan pasti yang dapat ditentukan adalah kemungkinan menemukna elektron sebagai fungsi jarak dari inti atom”.
Daerah dangan kemungkinan terbesar ditemukan elektron disebut orbital. Orbital digambarkan berupa awan, yang tebal tipisnya menyatakan besar kecilnya kemungkinan ditemukan elektron di daerah tersebut.
Elektron bergerak mengelilingi inti pada orbital. Orbital menggambarkan daerah kebolehjadian ditemukannya elektron.
Kemudian Werner Heisenberg mengemukakan bahwa metode eksperimen yang digunakan untuk menemukan posisi atau momentum suatu partikel seperti elektron dapat menyebabkan perubahan, baik pada posisi, momentum atau keduanya.
Teori Schrodinger dan prinsip ketidakpastian Heisenberg melahirkan model atom mekanika kuantum sebagai berikut:
- Posisi elektron dalam atom tidak dapat ditentukan dengan pasti.
- Atom mempunyai kulit elektron.
- Setiap kulit elektron memiliki subkulit elektron.
- Setiap subkulit elektron memiliki sub-sub kulit elektron.
Kesimpulan Mengenai Model Atom Mekanika Kuantum
Model atom mekanika kuantum didasarkan pada:
- Elektron bersifat gelombang dan partikel, oleh Louis de Broglie (1923).
- Persamaan gelombang elektron dalam atom, oleh Erwin Schrodinger (1926).
- Asas ketidakpastian, oleh Werner Heisenberg (1927).
Menurut teori atom mekanika kuantum, elektron tidak bergerak pada lintasan tertentu. Berdasarkan hal tersebut maka model atom mekanika kuantum adalah sebagai berikut:
- Atom terdiri atas inti atom yang mengandung proton dan neutron, dan elektronelektron mengelilingi inti atom berada pada orbital-orbital tertentu yang membentuk kulit atom, hal ini disebut dengan konsep orbital.
- Dengan memadukan asas ketidakpastian dari Werner Heisenberg dan mekanika gelombang dari Louis de Broglie, Erwin Schrodinger merumuskan konsep orbital sebagai suatu ruang tempat peluang elektron dapat ditemukan.
- Kedudukan elektron pada orbital-orbitalnya dinyatakan dengan bilangan kuantum.
Kelebihan dan Kekurangan Model Atom Mekanika Kuantum
Teori dan model atom mekanika kuantum yang diajukan oleh Erwin Schrodinger berhasil menyempurnakan beberapa kelemahan yang ada dalam teori atom Niels Bohr sekaligus membuka pemahaman baru mengenai struktur atom dan pergerakan elektron di dalam atom.
Berikut ini beberapa keunggulan atau kelebihan teori atom mekanika kuantum (modern):
- Dapat menjelaskan posisi kebolehjadian ditemukannya elektron.
- Dapat menjelaskan posisi elektron saat mengorbit.
- Dapat mengukur perpindahan energi eksitasi dan emisinya.
- Mengidentifikasi proton dan neutron pada inti sedangkan elektron pada orbitalnya.
Teori atom mekanika kuantum didukung dengan rumusan persamaan gelombang yang ditemukan oleh Schrodinger, yaitu persamaan berupa fungsi suatu ruang tiga dimensi (3D). Kelemahannya, yaitu sebagai berikut.
- Rumusan persamaan gelombang hanya dapat diterapkan secara eksak untuk partikel dalam kotak dan atom dengan elektron tunggal.
- Model atom mekanika kuantum sulit diterapkan untuk sistem makroskopis (skala lebih besar) dengan kumpulan atom misalnya pada tumbuhan, hewan dan manusia.


Komentar
Posting Komentar